Haii Manager !!!
Salam Tampan . . . .
*Sambil ngaca
Salam Tampan . . . .
*Sambil ngaca
Sebenernya gue sampe saat ini selalu make 4 Defender saat maen FM2014, Yups..dengan Kick n Rush andalan gue, gue selalu tampil ngotot nyerang lewat sisi pertahanan lawan.
Tapi gatau kenapa ane mulai tergelitik buat bedah 3-5-2 punya LVG, yg ane tonton dari YouTube selama perhelatan piala dunia kemaren + pramusim Manchester United ini. Mungkin ini juga karena adanya faktor "banyak yang bertanya" gimana sih LVG nerapin 3-5-2 nya?
Inget, otak kita berbeda, sudut pandang kita berbeda, jadi kalo sampe nti ada yg komentar " ah perasaan Van Gaal bukan begitu deh ". Itu wajar.
Gue mulai nyoba adaptasiin dengan tim yang gue latih saat ini.
Oke. . . . Cekidooot !!
Pertama gue perkenalin dulu pemain baru belian LVG di musim ini :
Pertama gue perkenalin dulu pemain baru belian LVG di musim ini :
Dan seperti ini kira-kira formasinya:
Nah, sekarang kita mulai bedah...
Jelas di formasi ini Gaal sadar akan kecenderungan pemorsiran stamina 2 WB yang bergerak terus untuk maju-mundur, ia lebih memilih "belanja" pemain multifungsi yang bisa di mainkan di posisi manapun dan mengcover lini manapun, untuk mengatasi situasi kehabisan stamina serta penurunan tempo yang signifikan.
Rojo dan Di Maria gue fikir adalah 2 sosok pas untuk menutup kekosongan posisi yang tidak dimiliki skuad M.U sat ini untuk menjadikan 3-5-2 Gaal berhasil dengan baik hingga saat ini. Rojo yang bisa bermain sebagai CB sekaligus LB serta Di Maria, Assist Angel yang dapat beroperasi di sisi tengah maupun sisi lapangan. Serta keberadaan Hererra dan Mata sebagai penyokong duet RnR di ujung depan penyerangan yang akan membuat musuh gundah gulana, bingung, galau sampai-sampai harus nyetel lagu "lumpuhkanlah ingatanku" dari Geisha sambil duduk di pinggir pantai,sambil liat sunset.
Rojo dan Di Maria gue fikir adalah 2 sosok pas untuk menutup kekosongan posisi yang tidak dimiliki skuad M.U sat ini untuk menjadikan 3-5-2 Gaal berhasil dengan baik hingga saat ini. Rojo yang bisa bermain sebagai CB sekaligus LB serta Di Maria, Assist Angel yang dapat beroperasi di sisi tengah maupun sisi lapangan. Serta keberadaan Hererra dan Mata sebagai penyokong duet RnR di ujung depan penyerangan yang akan membuat musuh gundah gulana, bingung, galau sampai-sampai harus nyetel lagu "lumpuhkanlah ingatanku" dari Geisha sambil duduk di pinggir pantai,sambil liat sunset.
Team Instruction
"Biarkan mereka mengira dengan aku memainkan 3 gelandang di tengah, aku ingin menguasai lini tengah lapangan".
Itu yang gue baca pertama kali gue liat formasi LVG di pildun kemaren, dan ternyata gue ketipu!!! Kampret, tega dia nipu anak manis semacam aku ini. Dan nyatanya banyak pelatih yang masuk ke dalam perangkap formasi LVG kemaren di pildun. Realitanya, Taktik Gaal sama sekali tidak bertumpu pada 3 gelandang tengah mereka, justru dengan musuh yang berkonsentrasi di lini tengah, para pemain Van Gaal bisa beroperasi lewat sisi manapun yang kosong, maka dari itu gue tarik kesimpulan dengan memasukkan perintah More Direct Passing, Pass into Space, Pump Ball Into Box, serta Run at Defence sebagai base permainan anak-anak asuhan Gaal. Tentu kalian ingat tugas RVP dan Robben pada pildun kemarin kan, dengan plot F9 yang diemban Robben, kemampuan dribbling yang bisa menyedot perhatian para pemain bertahan lawan pun otomatis menjadikan Persie bisa menjelma sebagai Poacher yang agressive di depan bersamanya.
Entah apa gue harus pake julukan. Genius, Licik, Cerdik atau sejenisnya buat Gaal. Total Football ternyata masih lekat pada formasi ini. Jangan tertipu dengan tampilan 3 Defender sejajar yang ia pakai untuk formasi ini. Justru dengan Role 3 CD yang Van Gaal pakai, ia memberikan duty Cover untuk 1 CD tengahnya. Jadi saat para CWB naik ke depan untuk menyerang dengan Push Higher Defensive Line, otomatis 2 CD dengan Duty Defend akan "sedikit" maju ke tengah lapangan, Nah ! si 1CD dengan duty Cover ini yang memberikan nyawanya sebagai jaminan panjaga gawang bahwa masih ada yang perhatian kok sama dia di lini pertahanan, duh so sweet yah..
Ternyata LVG menginginkan seluruh pemainnya untuk menguasai seluruh lapangan, bukan hanya sisi ataupun lini tengah lapangan, dengan mentality Attack serta Fluidity Balanced yang ia terapkan, semakin jelas Total Football yang ia mainkan pada formasi ini, dimana setiap pemain memiliki pergerakan bebas dengan skema serang-bertahan terorganisir.
Look for Overlap menjadi satu ciri khas formasi terapan LVG ini, dimana kedua WB memiliki fungsi ganda sebagai winger yang bermain melebar, dan itu pula yang menyematkan permainan dengan instruksi Play Wider untuk mendukung skema ala Gaal ini.
Be More Expressive untuk seluruh pemain tidak begitu saja di telan mentah, Gaal memakai satu set instruksi Hassle Opponents, Get Stuck In, serta Use Tigher Marking untuk para Defender di belakang, sehingga para pemain dapat Roam dengan instruksi padat dari Gaal.
Sekarang gue bakal ambil satu sample pertandingan pramusim dengan menerapkan gaya Gaal. Disini tim gue pergi ke Turki buat belanja kebab. Eh, maap....Untuk menghadapi Fenerbache maksud gue.
Yang ternyata Fluidity formasi ini bisa berkembang menjadi 5-3-2 dan 3-4-3 di tengah pertandingan, inilah jeniusnya Gaal yang bisa menerapkan formasi ini pemirsah !
Kira-kira beginilah movement dari 3-5-2 LVG Bengz Vers. ini :
Seperti yang udah gue bilang, formasi ini ga jauh beda dengan bunglon yang selalu berubah tiap dia menclok di janda satu dan janda yang lain. loh...kenapa kebawa curhat?!
Maksud gue, coba kalian lihat movement formasi ini ketika Defending ( off the ball ), formasi langsung berubah menjadi 5-3-2. 5 Defender sejajar P.Jones, B. Barber, Rojo, Shaw, Rafael ada kokoh untuk bertahan dari gempuran masa lalu !
Lalu ketika mulai melakukan penyerangan, lihat 2 WB yang gue kasih tanda lingkaran merah, Bukan.....Lu pada ga usah lambai tangan ke kamera, ntu petunjuk lingkaran merah bukan setan narsis yang pengen masuk tipi, tapi itu adalah Shaw dan Rafael, mereka langsung melakukan konfrontasi dengan maju meninggalkan post-nya di pertahanan untuk "berubah" menjadi Winger. Dan kedua pemain lawan pun langsung melakukan marking kepada mereka berdua. Sedangkan di tengah lapangan ada Di Maria, Hererra serta Mata yang siap mengubah alur serangan kapanpun mereka mau, dengan role Di Maria sebagai DLP yang berduty Support, Ia akan menjadi kreator pertama sesuai fungsinya sebagai Playmaker. Dan Hererra yang gue tempatkan sebagai BBM dengan duty Support bisa "sedikit" anteng di tengah lapangan untuk mengatur tempo, serta melihat celah untuk masuk ke dalam pertahanan lawan.
Ketika Di Maria dan Hererra memainkan peran sebagai double playmaker, kita bisa lihat Shaw dan Rafael terlepas dari marking. Musuhpun mulai galau dengan alur serangan yang ada. Sementara itu bisa kita lihat, seorang Persie berada di Blind Spot, titik "tak terdeteksi" keberadaannya oleh musuh, karena dengan adanya Mata sebagai Trequarista yang menjadi pergerakan Shadow of Striker yang menyedot perhatian pertahanan lawan.
Look at this !!! inilah kenapa gue suka banget dengan Wazza, buat gue, Rooney sangat sempurna untuk berada sebagai F9, sebagai striker-non-striker , dimana pergerakannya sangat diperhatikan musuh, ibarat Lady Gaga belanja di Tanah Abang, posisi F9 berfungsi sebagai pusat perhatian semua titik pertahanan musuh, pemain lain yang gue suka ada di posisi ini adalah Messi dari Barca, and Robben dari B.Munich. Menjadikan 4 pemain langsung menuju ke arahnya, sedangkan 2 pemain bertahan lainnya bergerak ke arah Trequarista, Mata. Lah terus Persie???
Ini dia tujuan akhir gue, dan ( mungkin ) Van Gaal. Van Persie, mesin Goal andalan yang memang sudah bebas bisa bergerak dalam kotak pinalty lawan.
Dan ketika mereka sadari, semua telah terlambat. Nasi sudah menjadi bubur, tukang buburnya pun sudah naik haji.
Dan lagi dengan taktik ini, sepanjang 4 pertandingan pramusim ini, masing-masing WB gue, Shaw dan Rafael udah ngoleksi 2 goal dari pergerakan sisi lapangan (^-^)V
Analysis
Dan guys, ini preview analysis pertandingannya:
Bisa kalian lihat sendiri, inti taktik ini adalah menyerang dari setiap kesempatan yang ada, bukan dari tengah, bukan pula dari sisi lapangan, tapi dari setiap celah yang terbuka untuk di tembus.
Dan data performance pun menunjukkan fluidity formasi ini yang terus berubah dari 3-5-2 menjadi 3-4-3 menjadi 5-3-2 dan 3-4-2-1 sesuai kebutuhan di dalam pertandingan.
Players Instruction
Goal Keeper
Trio Central Defender
Duo Wing Back
1 Box to Box Midfielder
1 Deep Lying Playmaker
1 Trequarista
1 False 9
1 Poacher
Sekian pengamatan gue pribadi dari taktik Gaal yang ada saat ini. Gue rasa bukan taktik ini tidak bekerja pada awal musim ini, tapi belum bekerja sempurna, dan lagi Gaal belum mempunyai DLP yang mumpuni. Cleverley gue lihat belum bisa mengatur lapangan tengah sepeninggal Carrick yang cidera untuk sementara waktu ini. Semoga dengan hadirnya Di Maria, dan Rojo yang menjadi "tambalan" lubang saat ini bisa mengaktifkan kembali taktik Gaal ini yang sukses di Pildun kemarin.
Akhir kata Keep calm and enjoy playing Football Manager (,")/