Senin, 10 November 2014

Inspirasi Bisnis : Babu Manten ( Wedding Planner )

Babu Manten Part 1: Getting Started
Pernikahan. Setiap orang mendambakannya. Hampir semua tepatnya. Hal yang indah, juga bisa berarti hal yang mengerikan. Indah karena kedua mempelai akan menjadi satu dalam mahligai perkawinan. Mengerikan karena super repot.
Banyak orang yang tidak ingin direpotkan oleh persiapan pernikahan. Mereka ingin punya asistenuntuk mengurus semua persiapan pernikahan mereka. Tidak semua orang bisa menjadi asistenpernikahan. Hal inilah yang menjadi peluang bagi para pelaku wedding organizer. Ehm..bisa juga orang yang ingin menjadi pelaku wedding organizer.
Apakah Wedding Organizer itu?
Wedding organizer adalah sebuah kelompok. Kelompok ini merupakan penggagas kegiatan, khususnya di bidang nikah – menikah. Membuat suatu acara pernikahan menjadi terkonsep dan termanajemen.
Resiko bisnis Wedding Organizer
Resiko yang terjadi apabila anda menjadi pelaku bisnis wedding organizer tidaklah kecil. Gue sudah mengalaminya.
Pertama, anda akan menjadi babu. Ya, anda menjadi BABU. Babu bagi para klien anda. Anda kerja di bank juga jadi babu bagi pemilik bank kok. Hehehe. Becanda. Anda akan mengalihkan resiko repot yang seharusnya jadi milik calon mempelai ke diri anda. Serasa anda akan menikah, tapi orang lain yang akan melakukan wedding kiss di atas pelaminan.
Kedua, tidak ada. Kalau resiko bangkrut, acara gagal, itu sudah resiko setiap bisnis. Tukang becak saja tahu. Hehehe.
Prospek bisnis Wedding Organizer
Banyak wedding organizer bermunculan akhir – akhir ini. Namun, sebagian besar dari mereka kandas di tengah jalan sebelum meraih sukses. Bahkan, gue pernah menjumpai wedding organizer yang hanya menjalankan satu acara pernikahan, gagal total, bangkrut, dan gulung tikar.
Wedding organizer terlihat bagai suatu kegiatan yang sederhana. Menggiring pengantin, mengarahkan foto, check hidangan pesta, dan terima duit. Ya simple sekali. Tapii.. semua itu butuh perencanaan yang matang, tim yang solid, serta seabrek hal lain yang diperlukan. Dan para calon mempelai berani membayar mahal untuk wedding organizer yang terkenal. Semua demi kesuksesan acara mereka.
Sedikit gambaran, bayangkan anda adalah seorang fresh graduate. Hitung saja gaji per bulan seorang fresh graduate yang bekerja di bidang perbankan adalah 1,5 juta. Sedangkan penghasilan yang dapat anda peroleh apabila menjalankan bisnis ini adalah sebesar 1 – 3 juta per acara. Asumsi anda hanya dapat menjalankan satu acara pernikahan dalam satu bulan. Totally, perkiraan potensi penghasilan anda akan mencapai 4,5 juta per bulan. Jumlah yang sedikit bagi Bill Gates.



Babu Manten Part 2: Persiapan

Tahap persiapan adalah tahap yang harus dijalankan. Gue menghabiskan waktu 1 minggu dalam persiapan menjalankan wedding organizer. Dan tahapan ini berlanjut terus secara bekesinambungan sampai sekarang.
The baby must have a name
Gue tidak asal – asalan dalam memberikan nama kepada wedding organizer gue. Dulu sempat terpikir nama Bubble. Gelembung dalam bahasa Indonesia. Memiliki arti bahwa bisnis ini akan terus menggelembung dan terlihat cantik. Membuat orang iri hati akan keindahannya. Sama seperti gue waktu melihat gelembung sabun. Ingin memecah gelembung itu saking imutnya.
Nama apapun yang anda pilih sebetulnya tidak menjadi masalah. Tetapi, nama dapat memberikan anda spirit dan visi dalam menjalankan bisnis ini. Pilihlah nama yang memiliki arti, dan akan anda ingat selamanya. Beri nama wedding organizer anda seperti anda memberi nama kepada bayi anda.
Gue ga jadi memilih nama Bubble pada akhirnya. Gue pilih nama yang lebih keren.
Home for the baby
Sebuah bisnis harus memiliki kantor. Tempat anda bertemu dengan klien. Tempat untuk meeting bersama crew. Tempat menyimpan peralatan. Tempat anda berkembang bersama bisnis anda.
Bila belum mempunyai modal yang cukup, anda bisa menjadikan rumah anda sekarang ini menjadi kantor. Banyak pelaku bisnis wedding organizer yang menjadikan garasi di rumahnya menjadi kantor. Dan sudah menjadi hal yang wajar apabila wedding organizer bertempat di rumah yang susah dicari.
Sebetulnya kalau niat dan punya modal, anda hanya perlu sekitar 20 juta untuk merenovasi garasi menjadi kantor. Itu pun sudah termasuk meja dan kursi kerja, meja dan kursi untuk duduk berdiskusi dengan klien, AC, kartu nama, company profile, website, lengkap deh.
Untuk sebagian orang, 20 juta adalah hal yang besar. Tetapi anda bisa menggunakan fasilitas tersebut dalam jangka waktu panjang, dan bisa digunakan juga untuk join dengan usaha anda yang lain. Jasa travel dan kantor desainer misalnya.
Apabila anda belum mempunyai uang, anda bisa memulai dengan cara yang gue lakukan. Menggunakan barang seadanya dulu.
Peralatan dan pelengkapan
Pertama kali buka wedding organizer, gue rajin banget ke rental pengetikan. Gue selalu ngeprint semua dokumen di rental pengetikan. Mulai dari surat perjanjian, susunan acara, kartu MC, dll. Ini semua karena gue ga punya printer.
Printer, scanner, telepon telkom, handphone, komputer, internet, dan fax. Itu semua peralatan yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan bisnis wedding organizer. Karena waktu itu gue ga punya printer, gue jadi kesusahan sendiri. Buang waktu, duit, dan tenaga.
Sebagian peralatan yang lain adalah: Handy Talkie, seragam, kotak sumbangan, alat tulis, gunting, spidol, stapler, pita – pita, tampan, gelas toast, gelas shampagne, botol shampagne (biasa isi Fanta merah), gembok dan kunci kotak sumbangan, kartu pengganti buku tamu cadangan, buku tamu (min. 3 x 2 warna), dll.
Selama ini, gue cuma pernah melayani wedding chinese. Gue belum pernah dapat kesempatan untuk menjadi wedding organizer pernikahan adat yang lain. Nah, untuk tambahan peralatan untuk wedding chinese adalah: peralatan pai ciu, mangkok sawur beras kuning, payung sawur, mangkok ronde dan misoa, dll.
Untuk perlengkapan kantor, gue menggunakan meja dan kursi seadanya. Rumah gue susun sedemikian rupa sehingga klien yang datang bisa merasa nyaman namun dalam suasana profesional.
Modal
Gue start dengan kongsian. Kerjasama dengan teman. Dekati teman anda yang anda pandang mampu dalam hal finansial. Kasi tau rencana anda serta keuntungan buat teman anda.
Kalau anda beruntung (emang undian?), teman anda akan memberikan kucuran dari teman anda. Buatlah surat pernjanjian kerjasama, kalau bisa dengan tandatangan bermaterai dua copy. Satu untuk teman anda, satu untuk anda sendiri, gue ga usah (halah).
Surat perjanjian kerjasama adalah bukti penguat yang paling sederhana. Tulis dengan lengkap detail kerjasama antara anda dan teman anda. Bila perlu, jelaskan posisi dan job description masing – masing. Apakah teman anda hanya sebagai investor, atau rekan bisnis yang ikut dalam kegiatan operasional. Terangkan juga kapan modal teman anda akan kembali, beserta dengan jumlah keuntungan apabila ada.
Gue sangat terbantu dengan adanya kerjasama. Modal yang gue keluarin ga seratus persen. Jadi lebih enteng. Dan gue orang yang bertanggung jawab, kongsian gue hamil, walaupun dia adalah cowo! Ehm..enough for the silly joke. Modal dia udah balik beserta dengan keuntungannya.
Sekedar tips, kalau keuangan wedding organizer anda sudah kuat, buatlah bentuk usaha yang memiliki kekuatan hukum. PT atau CV misalnya. Hal ini membuat klien anda lebih percaya kepada wedding organizer milik anda.
Crew
Gue pernah berimajinasi menjadi Naruto. Punya kage bunshin no jutsu (jurus membelah diri jadi banyak). Biar gue ga usah bayar gaji crew MUAHAHA..(kali ini ga ada kecoa yang merambat masuk mulut gue)
Crew adalah orang – orang yang akan membantu anda dalam menjalankan operasional wedding organizer anda. Dalam wedding organizer gue, gue memiliki lima orang crew. Setiap crew memiliki tugas masing – masing.
Menurut Yudhi Megananda dalam bukunya 7 langkah jitu membangun bisnis event organizer, ada lima pembagian tugas utama crew. Pemasaran, Kreatif, Produksi, Artist & Talent, Keuangan. Crew pemasaran bertugas memasarkan wedding organizer anda. Crew kreatif membuat konsep acara. Crew produksi adalah koordinator semua keperluan acara. Crew artist & talent mengurusi bintang tamu acara. Crew keuangan, jelas, memegang keuangan wedding organizer anda.
Untuk sementara, gue masih memegang semua peranan di atas. Mulai dari pemasaran, hingga keuangan. Hal ini karena wedding organizer jauh lebih simple daripada event organizer. Yang pasti, gue belum sanggup punya karyawan tetap. Ya, gue malu.
Lha kerja crew gue sekarang apa? Membantu gue dalam melaksanakan acara. Sebagian membantu gue untuk pemasaran dengan sistem komisi. Ada juga yang bertugas sebagai produksi, menyiapkan peralatan. Tugas gue sebagai stage manager / show director (sebutannya macam – macam, tapi yang pasti gue di depan panggung terus mengawasi jalannya acara, posisi di dekat kamera foto dan video).
Biar simple, sebut saja mereka A, B, C, D, dan E. A bertugas di bagian sound dan lighting, sekaligus pengawas dari bagian belakang. B bertugas di bagian produksi, mengurus peralatan sebelum dan sesudah pesta, sekaligus membantu tugas gue sebagai asisten show director. C bertugas sebagai pengawas makanan bagi tamu undangan, juga merangkap sebagai runner. D & E, keduanya bertugas di depan dekat meja penerima tamu, menjaga kotak sumbangan dan membantu keluarga yang menjaga tamu, sekaligus sebagai pendamping pengantin sebelum masuk ke ruangan pesta.



Babu Manten Part 3: Menjual Diri

Posted by Dave
Banyak cara untuk mendapatkan klien. Tapi yang terpenting adalah klien pertama. Mengapa? Karena dari klien pertama gue belajar banyak. Dan bagi sebagian besar orang, klien pertama anda tidak akan terlupakan.
Beberapa cara yang gue lakukan untuk mendapatkan klien:
-          Pasang iklan di media massa
-          Cerewet ke semua orang kalau gue punya wedding organizer
-          Sebar brosur ke tempat – tempat strategis
-          Bekerja sama dengan vendor
Pasang iklan di media massa
Koran, tabloid, selebaran, radio, internet. Banyak sekali media massa yang bisa anda beli space iklannya. Hal ini dilakukan tidak hanya oleh pelaku bisnis wedding orgnanizer. Khususkan di media massa yang berorientasi di dunia pernikahan. Majalah Weddingku misalnya.
Cerewet ke semua orang
Waktu pertama kali wedding organizer gue berdiri, gue memberitahu ke semua orang yang gue kenal. Biar kalau mereka tahu ada yang mau married, mereka bakal kasi tau ke gue. Cara ini cukup efektif menurut pengalaman gue.
Sebar brosur
Cetak brosur. Sebarkan. Biasanya gue sebar di tempat ibadah. Tempat ibadah adalah tempat dengan kemungkinan tertinggi untuk mendapat klien pengantin. Gue ga tau kenapa, tetapi pengalaman gue berkata demikian.
Gue juga pernah menyebar brosur di sekolahan. Bukan untuk mencari pasangan yang hamil di luar nikah terus pake wedding organizer gue untuk pesta MBA (Married by Accident). Tetapi ada juga kesempatan mereka akan bilang ke saudara mereka. Kadang gue juga dapet tawaran job sweet seventeen party.
Bekerja sama dengan vendor
Jujur, gue paling banyak dapet klien dari vendor. Vendor bisa jadi pihak dekorasi, gedung pernikahan, sound and lighting, bridal, dll.
Caranya gampang kok. Gue dateng. Kenalan. Titip brosur.
Gue juga buat penawaran dengan sistem komisi. Kalau salah satu vendor tersebut bisa kasi gue klien, gue kasi komisi ke mereka. Tentunya setelah deal dengan klien.
Selain cara – cara di atas, gue juga pernah membuat promosi gila. Mungkin saking stres ga dapet klien. Gue bikin harga wedding organizer gue jadi murah banget. Dari yang harusnya untung 1 – 3 juta, jadi untuk Cuma 300 ribu! Itu aja masih dibagi dua dengan kongsian gue. Menyedihkan, tapi gue dapet dua klien, saudara sang pengantin.



Babu Manten Part 4: Mengolah Klien

Posted by Dave
Gue sempet bingung pertama kali ketemu dengan klien. Gue ga siap. Apa yang harus gue omongin supaya klien itu bisa jadi klien pertama gue.
Waktu itu, gue yang mendatangi rumah sang klien. Nama klien gue Candra dan Indri.
Sampai di rumah mereka, ternyata mereka tidak menyeramkan. Tidak seperti bertemu dengan bos mafia. Yang kalau gue salah omong sedikit langsung ditembak. Mereka ramah.
“Gimana kabarnya koh, cie?” sapa gue pertama kali. Kebetulan mereka orang tionghoa.
“Baik,” jawab mereka serempak sambil duduk. Gue ikut duduk.
“Pernah kawinan di mana aja?” tanya Candra.
Mati gue. Gue belum pernah dapet klien. Mereka ingin tahu reputasi gue.
“Belum pernah koh,” gue jawab dengan jujur dan mantap.
“Harganya berapa?” lanjut mereka.
Gue lega. Ternyata mereka money oriented. Lebih suka dengan harga. Gue jawab harga wedding organizer gue, harga normal.
Sempat terjadi negosiasi. Ga alot banget. Dan kita dapet harga yang pas. Tidak terlalu tinggi bagi mereka. Tidak terlalu rendah bagi gue. Lebih rendah dari harga pasar sih, tapi ga masalah, ini calon klien gue yang pertama, gue harus deal!
Dan yang bikin gue seneng, mereka mau memberikan uang muka, sebagai tanda jadi di akhir sesi ketemuan itu. Gue udah mules dan hampir kecepirit di celana saking senengnya. Its a deal! Gue dapet job! My first job!
Rundown
Rundown adalah susunan acara. Setiap wedding organizer mempunyai susunan acara yang menjadi ciri khas mereka. Rundown juga menjadi hal pertama yang gue jelasin ke calon klien gue. Tentunya tidak secara detail.
Menjelaskan rundown adalah cara supaya klien gue mengerti, bahwa gue tahu apa yang gue lakukan. Tidak asal – asalan.
Waktu ketemuan sama Candra dan Indri, gue menjelaskan rundown hari pernikahan mereka dari dua sudut pandang. Apa yang gue lakukan. Apa yang mereka lakukan.
Sebelum gue lanjutin, rundown gue secara umum seperti ini:
Rundown Pernikahan (secara Internasional)
03.00 Morning Call – Telepon klien, memastikan mereka sudah bangun
04.00 Make Up – Klien sudah sampai di bridal
07.00 Prosesi Pasang Jas
08.00 Prosesi Tutup Waring
08.30 Prosesi Temu Pengantin
09.30 Berangkat ke tempat pemberkatan
10.00 Prosesi pemberkatan
12.00 Catatan Sipil
13.00 Foto kamar pengantin
14.00 Break & Lunch
15.00 Retouch – Make Up lagi
17.30 Menuju tempat resepsi
18.00 Resespsi
Untuk detailnya, gue akan ceritakan di Part 5: Jalan Event.
Gue ceritakan secara rinci ke Candra dan Indri. Mulai dari pagi hari gue telpon mereka. Memastikan mereka sudah bangun. Sampai ke akhir acara. Biasanya, calon klien akan memperhatikan dengan seksama. Yang kebanyakan bicara adalah gue.
Sesekali gue bertanya mereka. Menyesuaikan dengan adat dan kebiasaan keluarga mereka. Ada klien yang ingin waktu temu pengantin di jam – jam tertentu. Harus tepat waktu. Tidak boleh lebih atau kurang.
Konsep Pernikahan
Setelah mereka jelas tentang rundown hari pernikahan mereka, gue tanya mereka tentang konsep yang mereka inginkan.
Banyak konsep yang dapat disajikan kepada klien. Dari segi makanan, apakah konsep duduk (round table) atau prasmanan. Apakah ada show hiburan dancer, penyanyi, artis, sirkus, dll. Apakah pengantin mau show. Apakah acara bertema kerajaan, negeri dongeng, atau standar.
Yang masih fresh teringat di ingatan gue adalah pernikahan Andre dan Nonik. Dimana Andre, sang mempelai pria, show main gitar listrik sambil nyanyi sebuah lagu sebelum menjemput Nonik, mempelai wanita. Seperti konser – konser, sebelum lagu berakhir, Andre melemparkan gitar, lalu memakai jas yang dibantu oleh pagar bagus. Menjeput Nonik di pintu masuk utama hall pernikahan. Tepuk tangan para tamu undangan langsung bergemuruh tanpa ada komando dari pembawa acara. Waktu itu gue serasa ingin teriak, “Wedding Organizer nya Gue Lohhh!”
Banyak sekali bagian – bagian dari rundown yang bisa kita modifikasi demi mendapatkan konsep yang lain-daripada-yang-lain. Yang perlu gue lakukan hanya meminta ijin dari yang punya gawe, alias sang mempelai, untuk mewujudkan konsep – konsep yang gue punya.
Pencarian Vendor & Budgeting
Rundown awal yang sudah dilengkapi dengan konsep acara bukan rundown yang sudah fixed. Belum selesai. Gue harus masih melengkapi daftar vendor yang akan gue pakai untuk acara pernikahan klien gue.
Di awal gue mendirikan wedding organizer, gue ga punya kenalan sama sekali. Gue adalah orang ganteng dalam tempurung. Belum tahu mendalam tentang dunia wedding organizer.
Yang menjadi andalan gue waktu itu adalah internet.
Melalui internet gue bisa mencari vendor – vendor yang gue butuhkan. Mulai dari: Katering, dekorasi, gaun pengantin, jas pengantin, make-up artist, MC / pembawa acara, dancer, band, photo, video, undangan, suvenir, wedding cake, mobil pengantin, lighting, sound, special effect, pagar ayu, catatan sipil, petugas tempat ibadah, florist, dll.
Gue biasanya menyempatkan satu dua hari dalam sebulan untuk mengunjungi para vendor relasi gue. Selain menjalin tali silahturami, gue juga bisa update price list mereka. Jadi gue bisa langsung menawarkan jasa mereka kepada klien gue. Apalagi klien gue orang yang sibuk, yang menyerahkan semua keputusan di tangan gue, sampai dengan negosiasi harga.
Dari hasil mempunyai relasi vendor – vendor, gue juga jadi punya ilmu pengetahuan lebih. Gue jadi tahu lebih banyak detail – detail yang dibutuhkan untuk mengadakan sebuah pesta pernikahan. Sebuah nilai tambah, tetapi gue ga akan membuka jasa sejenis. Gue hanya konsentrasi di wedding organizer saja.
Dalam mencari vendor, tidak sepenuhnya semua pilihan ada di tangan gue. Ada pengantin yang bisa mencari vendor sendiri, sesuai dengan keinginan mereka. Gue seneng banget kalo ada klien yang begitu. Kerjaan gue jadi lebih ringan, bayaran tetep full. Muahaha.



Babu Manten Part 5: Jalan Event Prosesi Pagi

Posted by Dave
Ini adalah saat yang paling bikin jantung gue berdebur – debur tak karuan. Berdebar – debar ding.
Sehari sebelum event, biasanya gue ga bisa tidur. Sampai event wedding gue yang terkahir, gue masih ga bisa tidur. Bisa tidur pun cuma satu dua jam. Gue sampe sekarang masih belum ketemu penyebabnya. Walaupun semua persiapan sudah beres.
Persiapan
Semua urusan vendor, dari dekorasi sampai katering harus selesai minimal tiga hari sebelum hari H. Kadang ada beberapa hal kecil yang bisa selesai tiga jam sebelum pesta resepsi dimulai.
Rapat dengan crew biasanya gue adakan tiga hari sebelum event. Di rapat crew ini berisi briefing tugas masing – masing crew pada hari H.
Dua hari sebelum hari H, semua peralatan pendukung udah masuk di mobil. Mobil gue serasa jadi mobil tempur dengan kelengkapan perangnya. Mau tempat sumbangan ada. Mau confetti ada. Mau fanta botol ada. Mau deterjen ada. Mau biskuit ada. Halah. Ngelantur.
Morning Call dan Sesi Make Up
Pagi hari, gue bangun subuh untuk membangunkan kedua mempelai dan keluarga melalui telepon. Sekaligus gue bersiap mandi dan sarapan.
Gue start pertama kali di tempat make up mempelai. Maksimal satu jam sebelum make up selesai. Kesempatan ini gue gunakan untuk menyapa mempelai beserta orang tuanya. Basa – basi yang sering gue gunain, “Tidurnya nyenyak?” dan rata – rata klien menjawab, “Tidak.”
Setelah basa – basi sebentar dengan mempelai, gue lanjutkan dengan briefing ulang para crew gue. Memastikan mereka sudah siap tempur dan menyampaikan update terkini tentang perkembangan event di hari tersebut. Bisa saja perubahan kecil susunan acara atau rebutan siapa yang bakal mengoperasikan confetti.
Confetti adalah alat yang digunakan untuk meletuskan taburan kertas. Biasanya digunakan pada saat wedding kiss. Gue dan crew rebutan untuk mengoperasikan confetti karena hal yang paling menyenangkan waktu job adalah saat itu. Tentunya hal yang paling menyenangkan lagi adalah saatnya makan setelah event.
Setengah jam sebelum make up mempelai dan keluarga selesai, ada crew yang meluncur ke tempat lokasi prosesi pemasangan jas untuk melakukan persiapan.
Prosesi Pasang Jas
Persiapan yang dilakukan oleh crew gue di tempat prosesi pasang jas tidak sulit. Dia hanya memastikan kamar sudah didekor. Selain itu dia juga bertugas menyiapkan jas, sarung tangan, sepatu, kaos kaki, hand bouquette, corsase, dll. Semua peralatan pendukung prosesi pasang jas.
Prosesi pasang jas adalah acara dimana mempelai pria sedang bersiap – siap dibantu oleh orang tua dan bisa juga pengapit (dua cowok).
Setelah semua siap, crew foto dan video hadir, maka prosesi bisa langsung dilaksanakan. Biasanya pengarah prosesi adalah crew foto atau video. Ini karena prosesi ini ada untuk didokumentasikan oleh pihak foto dan video. Namun, pernah juga pihak wedding organizer ditunjuk untuk mengarahkan jalannya prosesi ini.
Dimulai dari mempelai pria pura – pura dandan di depan cermin. Merapikan rambut dan bulu ketek. Halah.
Setelah itu, orang tua mempelai pria datang, disambut dengan hormat mempelai pria. Berikutnya, ibu mempelai pria mengambil jas, lalu memakaikannya ke mempelai pria bersamaan dengan ayah mempelai.
Setelah jas dirapi – rapikan, orang tua memberikan hand bouquette (bunga tangan) kepada mempelai pria. Dilanjutkan dengan pemasangan corsase, tetapi terbalik. Dipasang terbalik bukan berarti tanpa maksud. Corsase akan diputar ke atas, ke posisi yang seharusnya, oleh mempelai wanita pada saat prosesi temu manten nanti.
Setelah mempelai pria siap berangkat, orang tua menggandengnya ke pintu keluar untuk diserahkan kepada pengapit yang sudah siap menunggu. Di saat yang bersamaan, sudah ada crew gue yang menyiapkan mobil pengantin di depan.
Prosesi Tutup Waring
Kalau prosesi pasang jas adalah untuk mempelai pria, prosesi ini untuk calon pasangannya, mempelai wanita.
Prosesi ini bercerita tentang mempelai wanita yang ‘disiapkan’ oleh kedua orang tuanya. Supaya waktu ketemuan dengan pihak cowok sudah terlihat cantik dan sempurna. Gaya bahasa gue tinggi banget ya?
Diawali dari mempelai wanita yang sedang merapikan aksesoris yang dikenakannya. Mahkota. Kalung. Anting – anting. Gelang. Lalu datanglah orang tua mempelai wanita seraya disambut hormat yang paling dalam dari mempelai wanita. Lalu mereka pun terbang ke nirwana untuk…kok jadi dongeng? Hahaha..
Back to laptop eh, topic.
Setelah memberikan hormat dan cipika cipiki (cium pipi kiri cium pipi kanan) kepada orang tuanya, mempelai wanita lalu duduk di kursi yang telah disiapkan. Disiapkan oleh crew tentunya. Setelah itu, kedua orang tua memastikan bahwa anaknya sudah cantik. Mereka berdua memeriksa kembali aksesoris yang dikenakan sang mempelai.
Setelah yakin sudah oke, kedua orang tua perlahan – lahan menutupkan waring mempelai wanita. Waktu hampir tertutup, mempelai ikut mengarahkan waring dengan kedua tangannya. Kembali kedua orang tua merapikan waring yang sekarang sudah dalam posisi tertutup.
Prosesi tutup waring selesai, tinggal menunggu mempelai pria yang sedang dalam perjalanan untuk menemui sang mempelai.
Prosesi Temu Manten
Kadang, masih ada pihak orang tua yang memingit kedua anaknya. Kedua anaknya tidak boleh ketemu dalam jangka waktu yang lumayan lama. Kira – kira seminggu sebelum hari H atau lebih. Hal ini bertujuan supaya kedua mempelai jadi lebih gregetan ingin bertemu pada hari H. Tapi sekarang sudah ada handphone, facebook, twitter, dll. Pingitan sudah jarang lagi digunakan.
Mempelai pria sudah sampai di tempat mempelai wanita ditemani oleh dua pengawalnya. Pengapit yang merupakan teman atau bisa juga saudara yang masih seumuran dan masih single.
Perlahan, dia berjalan mendekati ruang temu manten, tempat mempelai wanita berada. Orang tua mempelai wanita sudah berdiri menunggu kedatangannya di pintu masuk. Melihat calon mertua sudah di depan pintu, mempelai pria dan kedua pengapit serempak memberikan hormat. Kedua pengapit lalu menyerahkan mempelai pria ke pihak orang tua mempelai wanita.
Saat yang paling ditunggu, karena setelah prosesi ini, kedua mempelai akan ‘setengah sah’ menjadi pasangan pengantin.
Kedua orang tua mempelai wanita perlahan menggandeng mempelai pria mendekati mempelai wanita. Mempelai wanita menyambut kedatangan mempelai pria dengan berdiri dari kursi tempat dia duduk. Kedua mempelai senyum – senyum bahagia melihat pasangannya yang sudah cantik dan ganteng.
Setelah saling berhadapan, mempelai pria menjabat tangan dan mencium tangan mempelai wanita. Pada saat yang bersamaan, kedua orang tua mempelai wanita mundur perlahan.
Mempelai wanita melihat corsase yang menempel di jas mempelai pria dipasang terbalik. Dia pun melepas corsase tersebut, lalu memasang bunga jas itu lagi ke posisi yang benar.
Prosesi temu manten dilanjutkan dengan memberikan hand bouquette kepada mempelai wanita. Memastikan hand bouquette yang diberikan mempelai pria dalam kondisi maksimal, mempelai wanita mencium aroma bunga tangan tersebut. Walaupun pada prakteknya, hand bouquette sekarang sudah ga ada yang wangi sama sekali. Tapi, ini demi dokumentasi, jadi si mempelai wanita harus menganggap bunga di hand bouquette wangi se-wangi-wangi-nya. Kasian deh lo. Xixixi.
Saat ini, sudah ada crew gue yang berada di tempat pemberkatan untuk mempersiapkan prosesi pemberkatan.
Prosesi temu manten selesai. Apabila masih ada waktu sisa, keduanya bisa istirahat sejenak untuk sekedar minum air mineral, sambil menunggu waktu keberangkatan ke tempat ibadah untuk prosesi pemberkatan.
Prosesi Pemberkatan
Ini adalah saat yang krusial. Tidak selalu setiap prosesi sebelumnya berjalan dan selesai tepat waktu. Gue pernah menyaksikan salah satu wedding organizer kocar – kacir tak karuan. Pada saat itu, gue bertugas sebagai pengapit kedua mempelai dan belum terjun di dunia wedding organizer.
Kejadiannya, prosesi pemberkatan dimulai tepat pukul sepuluh. Sedangkan prosesi temu manten baru selesai pada jam yang sama, jam sepuluh tepat. Setibanya di tempat pemberkatan, jam setengah sebelas, pihak tempat pemberkatan sudah menutup rapat pintu masuknya. Gue ga tahu apa yang terjadi selanjutnya. Yang pasti, gue akan menangis histeris sambil pipis di celana kalau itu terjadi pada wedding organizer gue. Amit amit! Sumpah amit amit!!
Lanjut.
Kedua mempelai berangkat ke tempat pemberkatan. Tempat dimana kedua mempelai akan sah menjadi pasangan suami istri secara hukum agama.
Di tempat pemberkatan, crew gue sudah menyiapkan meja penerima tamu. Lengkap di atasnya terdapat buku tamu, alat tulis, dan kotak sumbangan. Kotak sumbangan di sini berguna karena ada beberapa pengantin yang membagi undangan pernikahan di dua tempat. Di tempat pemberkatan dan di tempat resepsi. Kotak sumbangan berguna untuk berjaga – jaga apabila hal ini terjadi, sehingga tamu undangan yang datang bisa memasukkan amplop sumbangan ke tempat yang layak. Gue usahakan kotak sumbangan yang gue punya bertema netral, bisa digunakan di tempat ibadah manapun.
Di prosesi pemberkatan ini, gue hanya bertugas menyiapkan meja penerima tamu saja. Karena seluruh prosesi pemberkatan akan menjadi hak dan tanggung jawab pihak tempat ibadah, dan gue menghormatinya dengan tidak ikut campur dalam prosesi tersebut. Yang bisa gue lakukan untuk membantu adalah membuat kedua mempelai datang paling lambat sepuluh menit sebelum waktu yang ditentukan.
Setelah kedua mempelai masuk untuk mengikuti prosesi pemberkatan, ini saat bagi gue dan crew untuk istirahat. Kesempatan ini biasanya gue gunakan untuk makan siang. Menyiapkan tenaga untuk acara selanjutnya.
Sebelum prosesi pemberkatan selesai, gue dan crew mempersiapkan tempat catatan sipil. Catatan sipil biasanya dilakukan di tempat pemberkatan, di ruangan khusus. Yang disiapkan adalah sebuah meja dan beberapa kursi untuk kedua mempelai, orang tua mempelai, dua saksi, dan petugas catatan sipil.
Biasanya petugas catatan sipil datang di tempat pemberkatan satu hingga dua jam setelah prosesi pemberkatan dimulai. Bisa juga sesuai dengan waktu yang telah ditentukan bersama.
Crew gue juga akan memastikan pihak foto dan video sudah siap di tempat catatan sipil sebelum proses pencatatan dimulai.
Catatan sipil selesai. Selesai pula prosesi pemberkatan. Saatnya foto kamar pengantin.
Foto kamar pengantin diadakan di kamar tempat prosesi temu manten diadakan. Kamar inilah tempat terjadinya malam pertama kedua mempelai. Well, jujur gue ga pernah menjadi organizer malam pertama. Pihak yang dibutuhkan adalah pihak foto dan video, serta kedua mempelai saja. Orang tua dan pihak yang lain bisa istirahat untuk memulihkan tenaga untuk prosesi resepsi.
Di saat ini, gue dan crew akan pulang untuk mandi, merebahkan badan sejenak, istirahat. Waktu break.
Break bisa gue nikmati apabila semua persiapan di gedung resepsi berjalan lancar. Apabila ada hal mendesak, gue ga dapet jatah break, langsung menuju ke gedung untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Namun, beruntung gue selalu bisa break. Terima kasih Tuhan.



Monggo dilanjut bacanya ^-^ → Inspirasi Bisnis : Babu Manten ( Wedding Planner )

Rabu, 27 Agustus 2014

Bedah Tactic [ 3-5-2 LVG ] Bengz Vers.



Haii Manager !!!

Salam Tampan . . . .
*Sambil ngaca


Sebenernya gue sampe saat ini selalu make 4 Defender saat maen FM2014, Yups..dengan Kick n Rush andalan gue, gue selalu tampil ngotot nyerang lewat sisi pertahanan lawan.


Tapi gatau kenapa ane mulai tergelitik buat bedah 3-5-2 punya LVG, yg ane tonton dari YouTube selama perhelatan piala dunia kemaren + pramusim Manchester United ini. Mungkin ini juga karena adanya faktor "banyak yang bertanya" gimana sih LVG nerapin 3-5-2 nya?

Inget, otak kita berbeda, sudut pandang kita berbeda, jadi kalo sampe nti ada yg komentar " ah perasaan Van Gaal bukan begitu deh ". Itu wajar.



Gue  mulai nyoba adaptasiin dengan tim yang gue latih saat ini.



Oke. . . . Cekidooot !!

Pertama gue perkenalin dulu pemain baru belian LVG di musim ini :











Dan seperti ini kira-kira formasinya:






Nah, sekarang kita mulai bedah...

Jelas di formasi ini Gaal sadar akan kecenderungan pemorsiran stamina 2 WB yang bergerak terus untuk maju-mundur, ia lebih memilih "belanja" pemain multifungsi yang bisa di mainkan di posisi manapun dan mengcover lini manapun, untuk mengatasi situasi kehabisan stamina serta penurunan tempo yang signifikan.

Rojo dan Di Maria gue fikir adalah 2 sosok pas untuk menutup kekosongan posisi yang tidak dimiliki skuad M.U sat ini untuk menjadikan 3-5-2 Gaal berhasil dengan baik hingga saat ini. Rojo yang bisa bermain sebagai CB sekaligus LB serta Di Maria, Assist Angel yang dapat beroperasi di sisi tengah maupun sisi lapangan. Serta keberadaan Hererra dan Mata sebagai penyokong duet RnR di ujung depan penyerangan yang akan membuat musuh gundah gulana, bingung, galau sampai-sampai harus nyetel lagu "lumpuhkanlah ingatanku" dari Geisha sambil duduk di pinggir pantai,sambil liat sunset.

Team Instruction



"Biarkan mereka mengira dengan aku memainkan 3 gelandang di tengah, aku ingin menguasai lini tengah lapangan". 

Itu yang gue baca pertama kali gue liat formasi LVG di pildun kemaren, dan ternyata gue ketipu!!! Kampret, tega dia nipu anak manis semacam aku ini. Dan nyatanya banyak pelatih yang masuk ke dalam perangkap formasi LVG kemaren di pildun. Realitanya, Taktik Gaal sama sekali tidak bertumpu pada 3 gelandang tengah mereka, justru dengan musuh yang berkonsentrasi di lini tengah, para pemain Van Gaal bisa beroperasi lewat sisi manapun yang kosong, maka dari itu gue tarik kesimpulan dengan memasukkan perintah More Direct PassingPass into SpacePump Ball Into Box, serta Run at Defence sebagai base permainan anak-anak asuhan Gaal. Tentu kalian ingat tugas RVP dan Robben pada pildun kemarin kan, dengan plot F9 yang diemban Robben, kemampuan dribbling yang bisa menyedot perhatian para pemain bertahan lawan pun otomatis menjadikan Persie bisa menjelma sebagai Poacher yang agressive di depan bersamanya.

Entah apa gue harus pake julukan. Genius, Licik, Cerdik atau sejenisnya buat Gaal. Total Football ternyata masih lekat pada formasi ini. Jangan tertipu dengan tampilan 3 Defender sejajar yang ia pakai untuk formasi ini. Justru dengan Role 3 CD yang Van Gaal pakai, ia memberikan duty Cover untuk 1 CD tengahnya. Jadi saat para CWB naik ke depan untuk menyerang dengan Push Higher Defensive Line, otomatis 2 CD dengan Duty Defend akan "sedikit" maju ke tengah lapangan, Nah ! si 1CD dengan duty Cover ini yang memberikan nyawanya sebagai jaminan panjaga gawang bahwa masih ada yang perhatian kok sama dia di lini pertahanan, duh so sweet yah..

Ternyata LVG menginginkan seluruh pemainnya untuk menguasai seluruh lapangan, bukan hanya sisi ataupun lini tengah lapangan, dengan mentality Attack serta Fluidity Balanced yang ia terapkan, semakin jelas Total Football yang ia mainkan pada formasi ini, dimana setiap pemain memiliki pergerakan bebas dengan skema serang-bertahan terorganisir.

Look for Overlap menjadi satu ciri khas formasi terapan LVG ini, dimana kedua WB memiliki fungsi ganda sebagai winger yang bermain melebar, dan itu pula yang menyematkan permainan dengan instruksi Play Wider untuk mendukung skema ala Gaal ini.

Be More Expressive untuk seluruh pemain tidak begitu saja di telan mentah, Gaal memakai satu set instruksi Hassle OpponentsGet Stuck In, serta Use Tigher Marking untuk para Defender di belakang, sehingga para pemain dapat Roam dengan instruksi padat dari Gaal.

Sekarang gue bakal ambil satu sample pertandingan pramusim dengan menerapkan gaya Gaal. Disini tim gue pergi ke Turki buat belanja kebab. Eh, maap....Untuk menghadapi Fenerbache maksud gue.

Yang ternyata Fluidity formasi ini bisa berkembang menjadi 5-3-2 dan 3-4-3 di tengah pertandingan, inilah jeniusnya Gaal yang bisa menerapkan formasi ini pemirsah !


Kira-kira beginilah movement dari 3-5-2 LVG Bengz Vers. ini :


Seperti yang udah gue bilang, formasi ini ga jauh beda dengan bunglon yang selalu berubah tiap dia menclok di janda satu dan janda yang lain. loh...kenapa kebawa curhat?!

Maksud gue, coba kalian lihat movement formasi ini ketika Defending ( off the ball ), formasi langsung berubah menjadi 5-3-2. 5 Defender sejajar P.Jones, B. Barber, Rojo, Shaw, Rafael ada kokoh untuk bertahan dari gempuran masa lalu !



Lalu ketika mulai melakukan penyerangan, lihat 2 WB yang gue kasih tanda lingkaran merah, Bukan.....Lu pada ga usah lambai tangan ke kamera, ntu petunjuk lingkaran merah bukan setan narsis yang pengen masuk tipi, tapi itu adalah Shaw dan Rafael, mereka langsung melakukan konfrontasi dengan maju meninggalkan post-nya di pertahanan untuk "berubah" menjadi Winger. Dan kedua pemain lawan pun langsung melakukan marking kepada mereka berdua. Sedangkan di tengah lapangan ada Di Maria, Hererra serta Mata yang siap mengubah alur serangan kapanpun mereka mau, dengan role Di Maria sebagai DLP yang berduty Support, Ia akan menjadi kreator pertama sesuai fungsinya sebagai Playmaker. Dan Hererra yang gue tempatkan sebagai BBM dengan duty Support bisa "sedikit" anteng di tengah lapangan untuk mengatur tempo, serta melihat celah untuk masuk ke dalam pertahanan lawan.


Ketika Di Maria dan Hererra memainkan peran sebagai double playmaker, kita bisa lihat Shaw dan Rafael terlepas dari marking. Musuhpun mulai galau dengan alur serangan yang ada. Sementara itu bisa kita lihat, seorang Persie berada di Blind Spot, titik "tak terdeteksi" keberadaannya oleh musuh, karena dengan adanya Mata sebagai Trequarista yang menjadi pergerakan Shadow of Striker yang menyedot perhatian pertahanan lawan. 


Look at this !!! inilah kenapa gue suka banget dengan Wazza, buat gue, Rooney sangat sempurna untuk berada sebagai F9, sebagai striker-non-striker , dimana pergerakannya sangat diperhatikan musuh, ibarat Lady Gaga belanja di Tanah Abang, posisi F9 berfungsi sebagai pusat perhatian semua titik pertahanan musuh, pemain lain yang gue suka ada di posisi ini adalah Messi dari Barca, and Robben dari B.Munich. Menjadikan 4 pemain langsung menuju ke arahnya, sedangkan 2 pemain bertahan lainnya bergerak ke arah Trequarista, Mata. Lah terus Persie???



Ini dia tujuan akhir gue, dan ( mungkin ) Van Gaal. Van Persie, mesin Goal andalan yang memang sudah bebas bisa bergerak dalam kotak pinalty lawan.



Dan ketika mereka sadari, semua telah terlambat. Nasi sudah menjadi bubur, tukang buburnya pun sudah naik haji.

Dan lagi dengan taktik ini, sepanjang 4  pertandingan pramusim ini, masing-masing WB gue, Shaw dan Rafael udah ngoleksi 2 goal dari pergerakan sisi lapangan (^-^)V



Analysis



Dan guys, ini preview analysis pertandingannya:


Bisa kalian lihat sendiri, inti taktik ini adalah menyerang dari setiap kesempatan yang ada, bukan dari tengah, bukan pula dari sisi lapangan, tapi dari setiap celah yang terbuka untuk di tembus.



Dan data performance pun menunjukkan fluidity formasi ini yang terus berubah dari 3-5-2 menjadi 3-4-3 menjadi 5-3-2 dan 3-4-2-1 sesuai kebutuhan di dalam pertandingan.



Players Instruction


Goal Keeper


Trio Central Defender




Duo Wing Back


1 Box to Box Midfielder


1 Deep Lying Playmaker


1 Trequarista


1 False 9


1 Poacher




Sekian pengamatan gue pribadi dari taktik Gaal yang ada saat ini. Gue rasa bukan taktik ini tidak bekerja pada awal musim ini, tapi belum bekerja sempurna, dan lagi Gaal belum mempunyai DLP yang mumpuni. Cleverley gue lihat belum bisa mengatur lapangan tengah sepeninggal Carrick yang cidera untuk sementara waktu ini. Semoga dengan hadirnya Di Maria, dan Rojo yang menjadi "tambalan" lubang saat ini  bisa mengaktifkan kembali taktik Gaal ini yang sukses di Pildun kemarin.

Akhir kata Keep calm and enjoy playing Football Manager (,")/















Monggo dilanjut bacanya ^-^ → Bedah Tactic [ 3-5-2 LVG ] Bengz Vers.